bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Tuesday 27 October 2015

Mengisi malam 10 Muharam 1437 H

السلا م عليكم ......


                                                 Salam Rahayu dan Damai selalu

                  Sahabatku yang baik hati,....Salah satu bulan yang mulia (haram) dalam islam adalah bulan muharam. Dalam bulan muharom itu sendiri ada hari yang suangat hebat,

sangat mulia tepatnya 10 muharom, atau sebagian orang menyebutnya 10 suro. sebenarnya antara bulan muharam dan suro sudah berbeda. Misal untuk tahun 2015 ini, 1 muharom jatuh malam rabu 1437 H, sedangkan 1 suro malam kamis 1949 jimawal. memang sering orang menyamakan . bulan suro yo..muharom. 
emboh kono karepe dhewe aku ya ora paham. Di sini aku belajar menulis sebagian kecil fadlilah 10 muharom. menurut kapasitas pengetahuanku ( karena aku yakin ,masih buanyak poll yg belum tak tulis). Karena banyak yang belum saya ketahui.

     Dari hadis Rosululloh, Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ


 “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah (bulan) Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib (lima waktu) adalah shalat malam.“ 


            Mutiara hikmah yang dapat kita petik dari hadits ini: Puasa yang paling utama dilakukan pada bulan Muharram adalah puasa ‘Aasyuura’ (puasa pada tanggal 10 Muharram), karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukannya dan memerintahkan para sahabat radhiyallahu ‘anhum untuk melakukannya, dan ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang keutamaannya beliau bersabda,


 يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

 “Puasa ini menggugurkan (dosa-dosa) di tahun yang lalu“


 Lebih utama lagi jika puasa tanggal 10 Muharram digandengankan dengan puasa tanggal 9 Muharram, dalam rangka menyelisihi orang-orang Yahudi dan Nashrani, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika disampaikan kepada beliau bahwa tanggal 10 Muharram adalah hari yang diagungkan orang-orang Yahudi dan Nashrani, maka beliau bersabda,


 فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ


 “Kalau aku masih hidup tahun depan, maka sungguh aku akan berpuasa pada tanggal 9 Muharram (bersama 10 Muharram).”
 Adapun hadits,

 صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ صُومُوا قَبْلَهُ يَوْماً أَوْ بَعْدَهُ يَوْماً


 “Berpuasalah pada hari ‘Aasyuura’ dan selisihilah orang-orang Yahudi, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.“

Maka hadits ini lemah sanadnya dan tidak bisa dijadikan sebagai sandaran dianjurkannya berpuasa pada tanggal 11 Muharram Sebagian ulama ada yang berpendapat di-makruh-kannya (tidak disukainya) berpuasa pada tanggal 10 Muharram saja, karena menyerupai orang-orang Yahudi, tapi ulama lain membolehkannya meskipun pahalanya tidak sesempurna jika digandengkan dengan puasa sehari sebelumnya.


 Sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan puasa tanggal 10 Muharram adalah karena pada hari itulah Allah Ta’ala menyelamatkan Nabi Musa álaihis salam dan umatnya, serta menenggelamkan Fir’aun dan bala tentaranya, maka Nabi Musa ‘alaihis salam pun berpuasa pada hari itu sebagai rasa syukur kepada-Nya, dan ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendengar orang-orang Yahudi berpuasa pada hari itu karena alasan ini, maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ


 “Kita lebih berhak (untuk mengikuti) Nabi Musa ‘alaihis salam daripada mereka“.

                   Kemudian untuk menyelisihi perbuatan orang-orang Yahudi, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk berpuasa tanggal 9 dan 10 Muharram. Hadits ini juga menunjukkan bahwa shalat malam adalah shalat yang paling besar keutamaannya setelah shalat wajib yang lima waktu.

              Enyong wong ciik, iman lemah...mencoba untuk mengisi 10 muharom, yg bertepatan dg jum'at kliwon. ya..kami mengadakan tahlil bersama di masjid, yang diteruskan dengan sebagian orang melakukan wejangan ASMA NABAROK. kami mulai tawasul jam 22.25 baca fatihah 1000 x ( seribu kali), diteruskan baca doanya " Ingsun badan wewayangan nulXXXXX XXXXXX XXXXXX XXXXXXX XXXXXXX XXXXX XXXXX XXXXXX." 41 x diteruskan dengan siraman mengenakan kain mori putih. tujuh basuhan....
     wowo...      ketika air diguyurkan kira jam 02.00 plong......byur...rasane ora genah, ora karuan. gak tau apa yg saya rasakan. angel dicritakno kang. Setelah selesai siraman kami kepungan ingkung poncowarno ( ayam yang warna dasar bulu putih, dan dengan warna lain berjumlah lima warna) .
wow,,,jadi gak cuma akik yg pancawarna....setelah dido'ain kami makan rame2. karena setelah subuh sampai 7 hari kudu nganyeb, ngadem (meninggalkan yang berasa) selama 7 hari.

walah...rasane wong nganyeb ora penak blas.........mendingan puasa biasa.


Mungkin itu sekelumit pengalaman yang bisa saya tulis. Kurang lebihnya mohon dimaafkan.
Kami tunggu koreksi dan pencerahannya.

والسلام عليكم


0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung, Berilah kami pencerahan dengan arif dan bijak

Facebook| Twitter| Google+| About | Privacy Policy | Sanggahan | Hubungi Kami
laatansabelajar ~ Copyright © 2016 by CB