السلام عليكم
Salam Rahayu dan Damai Selalu
Sahabatku yang baik hati....
Pada pertemuan yang lalu, kita sudah membahas tata cara berwudlu, kali ini akan kita bahas bersama tata cara tayammum.
Tayammum secara bahasa artinya 'Al Qoshdu' (القصد) yang berarti memilih, bermaksud atau bertujuan.
Sedangkan secara istilah syari’at, tayammum adalah tata cara bersuci dari hadats dengan mengusap wajah dan tangan, menggunakan sho’id (debu) yang suci sebagai pengganti @ wudlu, @ mandi, @ membasuh anggota badan, dengan sarat sarat tertentu.
Dalil yang menunjukkan Tayammum
وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ
فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ
“Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau berhubungan badan dengan perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan permukaan bumi yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu”. (Qs. Al Maidah: 6).
Hadis shohih riwayat Muslim
وَجُعِلَتْ تُرْبَتُنَا لَنَا طَهُورًا إِذَا لَمْ نَجِدِ الْمَاءَ
"Dijadikan permukaan bumi seluruhnya bagiku dan ummatku sebagai tempat untuk sujud dan sesuatu yang digunakan untuk bersuci”. (Muttafaq ‘alaihi)
Adapun Media yang dapat digunakan untuk bertayammum adalah seluruh permukaan bumi yang bersih baik itu berupa pasir, bebatuan, tanah yang berair, lembab ataupun kering. Hal ini berdasarkan hadits Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam dari sahabat Hudzaifah Ibnul Yamanrodhiyallahu ‘anhu di atas dan secara khusus,
جُعِلَتِ الأَرْضُ كُلُّهَا لِى وَلأُمَّتِى مَسْجِداً وَطَهُوراً
“Dijadikan permukaan bumi seluruhnya bagiku dan ummatku sebagai tempat untuk sujud dan sesuatu yang digunakan untuk bersuci”. (Muttafaq ‘alaihi)
Adapun dalil dari Sunnah, sabda Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam dari sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman rodhiyallahu ‘anhu,
الصَّعِيدُ الطَيِّبُ وضُوءُ المُسلِمِ وَإِن لَم يَجِد المَاءَ عَشرَ سِنِين
“Tanah yang suci adalah wudhunya muslim, meskipun tidak menjumpai air sepuluh tahun”.(Abu Daud 332, Turmudzi 124 dan dishahihkan al-Albani).
Syarat tayammum adalah hal-hal yang harus terpenuhi sebelum dilakukan proses tayammum.
Perkara yang menyebabkan bolehnya Tayamum.
1. Tidak ada air.
2. Sakit yang membahayakan jika terkena air.
3. Karena dibutukannya air untuk hayawan yang dimulyakan.
وَغَيْرُ الْمُحْتَرَمِ سِتَةٌ تَارِكُ الصَّلاَةِ وَالزَّانِى الْمُحْصَنِ وَالْمُرْتَدُ والْكَافِرُالْحَرْبِيُ وَالْكَلْبُ الْعَقُوْرُ وَالْخِنْزِيْرُ
Adapun hewan yang tidak dimulyakan ada enam: orang tinggal sholat, pezina yang sudah berkeluarga, murtad, kafir harbi, anjing galak, babi.
Adapun hewan yang tidak dimulyakan ada enam: orang tinggal sholat, pezina yang sudah berkeluarga, murtad, kafir harbi, anjing galak, babi.
Syarat tayammum ada 10 (sepuluh) yaitu:
فَصْلٌ) شُرُوْطُ التَّيَمُّمِ عَشَرَةٌ: أَنْ يَكُوْنَ بِتُرَابٍ وَ أَنْ يَكُوْنَ التُّرَابُ طَاهِرًا وَ أَنْ لَا يَكُوْنَ مُسْتَعْمَلًا وَ أَنْ لَا يُخَالِطَهُ دَقِيْقٌ وَ نَحْوُهُ وَ أَنْ يَقْصِدَهُ وَ يَمْسَحَ وَجْهَهُ وَ يَدَيْهِ بِضَرْبَتَيْنِ وَ أَنْ يُزِيْلَ النَّجَاسَةَ أَوَّلًا وَ أَنْ يَجْتَهِدَ فِي الْقِبْلَةِ قَبْلَهُ وَ أَنْ يَكُوْنَ التَّيَمُّمُ بَعْدَ دُخُوْلِ الْوَقْتِ وَ أَنْ يَتَيَمَّمَ لِكُلِّ فَرْضٍ.
2. Hendaknya debunya suci.
3. Hendaknya debunya bukan musta’mal.
4. Hendaknya tidak mencampur debu dengan tepung atau yang lainnya.
5. Hendaknya menyengaja menggunakan debu.
6. Mengusap wajah dan kedua tangan dengan dua kali pukulan.
7. Hendaknya menghilangkan najis terlebih dahulu.
8. Hendaknya berusaha mencari arah kiblat sebelum bertayammum.
9. Hendaknya tayammum dilakukan setelah masuk waktu sholat.
10. Hendaknya bertayammum untuk setiap shalat fardhu.
baca juga: cara membuat efek salju, bintang pada blogTata cara tayammum Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dijelaskan hadits ‘Ammar bin Yasirradhiyallahu ‘anhu,
بَعَثَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فِى حَاجَةٍ فَأَجْنَبْتُ ، فَلَمْ أَجِدِ الْمَاءَ ، فَتَمَرَّغْتُ فِى الصَّعِيدِ كَمَا تَمَرَّغُ الدَّابَّةُ ، فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ « إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيكَ أَنْ تَصْنَعَ هَكَذَا » . فَضَرَبَ بِكَفِّهِ ضَرْبَةً عَلَى الأَرْضِ ثُمَّ نَفَضَهَا ، ثُمَّ مَسَحَ بِهَا ظَهْرَ كَفِّهِ بِشِمَالِهِ ، أَوْ ظَهْرَ شِمَالِهِ بِكَفِّهِ ، ثُمَّ مَسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutusku untuk suatu keperluan, kemudian aku mengalami junub dan aku tidak menemukan air. Maka aku berguling-guling di tanah sebagaimana layaknya hewan yang berguling-guling di tanah. Kemudian aku ceritakan hal tersebut kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Lantas beliau mengatakan, “Sesungguhnya cukuplah engkau melakukannya seperti ini”. Kemudian beliau memukulkan telapak tangannya ke permukaan tanah sekali, lalu meniupnya. Kemudian beliau mengusap punggung telapak tangan (kanan)nya dengan tangan kirinya dan mengusap punggung telapak tangan (kiri)nya dengan tangan kanannya, lalu beliau mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.
Dalam salah satu lafadz riwayat Bukhori,
وَمَسَحَ وَجْهَهُ وَكَفَّيْهِ وَاحِدَةً
“Dan beliau mengusap wajahnya dan kedua telapak tangannya dengan sekali usapan”.(Muttafaq ‘alaihi)
baca juga: cara membuat password pada file atau folderNIAT TAYAMMUM
نَوَيْتُ التَّيَمُّمَ لإِسْتِبَاحَةِ الصَّلاةِ لله تعالى
Nawaitut tayammuma li istibahatis sholati lillahi ta'ala.
"Saya sengaja bertayamum untuk mendapat kebolehan sholat karena ALLOH Ta'ala".
Fardlu Tayammum 1. Niat. 2. Mengusap wajah dengan debu yang suci. 3. Mengusap kedua tangan sampai siku siku. 4. Tartib (mendahulukan yang harus didahulukan dan mengakhirkan perkara yang harus diakhirkan) antara dua basuhan.
Sunat Tayammum
1. Membaca Basmallah sebelum mengerjakan tayammum. 2. Mendahulukan anggauta yang kanan.
3. Berkesinambungan (antara rukun satu dengan yang lain tidak diselingi perbuatan lain).
PERKARA YANG MEMBATALKAN TAYAMMUM
1. Semua perkara yang membatalkan wudlu.
2. Murtad.
3. Melihat air sebelum melakukan sholat ( bagi orang yang tayammumnya karena tidak ada air). Bagi orang bertayammum karena ada udzur sar'i, maka tidak batal tayammumnya.
Satu tayammum hanya bisa untuk melakukkan satu kali sholat fardlu.
Wallohu A'lam Bishowab.
Mungkin itu dulu yang kita bahas pada pembahasan tata cara tayammum kali ini, bila ada salah, mohon maaf, dan kami tunggu koreksi dan pencerahannya.
Salam Rahayu
والسلام عليكم
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung, Berilah kami pencerahan dengan arif dan bijak