السلام عليكم
Salam Rahayu dan Damai Selalu
Sahabatku yang baik hati......
Pada pertemuan kita kali ini, kita akan mencoba membahas Hukumnya Miem Tasydid dan Nun Tasydid.
Tasydid dengan tanda seperti kepala sien س,
dalam bahasa jawa tasjid, dalam bahasa bugis makassar sa'dui, dalam bahasa banjar sabdu, itu menunjukkan bahwasanya huruf yang bertasydid adalah huruf rangkap ( huruf yang satu sukun/mati yang satunya hidup/berharokat).
Apa bila ada huruf Nun atau Miem yang bertasydid hukumnya cuma ada satu, yaitu Ghunnah (غُنَّه) adapun cara membacanya dengan berdengung selama dua harokat atau empat ketukan.
Contoh :
اِنَّا , عَمَّ, مِمَّ,
dibaca : inna tidak boleh ina, 'amma tidak boleh 'ama, mimma tidak boleh mima.
Adapun berdengungnya pada selaput hidung (janur irung...jawa).
Ciri kita berhasil mendengungkannya adalah :apabila kita sedang mendengungkan huruf dan kita tutup hidung kita, maka suaranya akan hilang.
Mungkin itu saja yang kita bahas kali ini memang cukup singkat namun sangat penting. dan terima kasih telah membaca Hukum MIEM T asydid dan NUN Tasydid. mohon maaf bila ada salahnya.
Jangan lupa koreksi dan pencerahannya.
Salam Rahayu Selalu.
والسلام عليكم
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung, Berilah kami pencerahan dengan arif dan bijak